Sabtu, 29 November 2008

Sejarah "Kolding Langkat" d'Pot Saji







SEJARAH KOLDING LANGKAT ASTER

Assalammualaikum……Wr………..Wb…..
Salam Kenal,
Hai…………..hai…….. cukup lama saya tidak mengunjungi tempat ini, kangen juga nih. Ketika membuka blog saya kaget, ternyata sudah banyak yang mengunjungi saya. Saya senang sih plus bangga, tapi sedikit kuciwa juga ternyata hanya di kunjungi tapi tidak ada komentar apa pun. Pada hal saya sangat yakin se yakin yakinnya kalau blog saya penuh dengan kekurangan. Makanya saya sangat membutuhkan komentar demi kemajuan blog saya ini. Saya sangat berharap dengan kunjungan teman- teman blog saya bisa lebih baik, walau tidak sempurna.
Mh…………tahu nggak temen-temen bagaimana sejarah saya mengetahui cara membuat Kolding Langkat itu ? Pada hal seumur-umur saya belum pernah ke Langkat. Makanya ada kejadian lucu saat saya jualan Kolding Langkat. Saat saya jualan ada yang beli langsung memakai bahasa daerah Langkat, dalam hati saya langsunga bilang”alamak tak tau lah awak “he…………..he………Singkat cerita Pembeli justru minta maaf ke saya.
Oya, saya koq jadi lupa cerita sejarah ketemunya saya dengan Kolding Langkat. Dahulu kala, ih koq jadi berat gitu ya katanya? Maksud saya, orang tua saya sudah lama menetap di Riau (makanya saya nongolnya juga di Riau). Setelah saya di boyong suami ke Jakarta sekurangnya sekali dalam setahun kita mudik ke Riau. Nah ketika mudik itu tanpa sengaja kita menemukan tempat minum yang sederhana, tapi meyakinkan. Memang dari dulu saya kurang tertarik makan di tempat yang wah. Saya justru senang makan di tempat yang unik, sederhana tapi tidak kalah huebatnya dari yang berkelas. Sudah sifat saya, setiap makan slalu melihat yang di makan dan melihat serta memperhatikan makanan dulu. Mungkin bagi orang ini aneh, tapi bagi saya ini hal terpenting. Cie..........
Kolding saya aduk-aduk plus makan juga sih. Setelah makan di sana kayaknya kurang seru tidak di bungkus (ha..........ha...........kelaparan ). Lagi-lagi di rumah Kolding saya aduk-aduk tidak ketinggalan makannya dong, kembung dah. Nah setelah itu di awal bulan Ramadhan saya dengan memakai modal nekad, langsung membuat Kolding Langkat. Awal jualan Ibu saya(sewaktu itu lagi liburan tempat saya) sedikit kuciwa dan setelah beberapa hari hampir putus asa. Karena melihat yang jualan es buah yang berdekatan dengan saya laku keras.
Namun setelah hari ke-3 perlahan tapi pasti pembeli berdatangan. Awalnya mencoba-coba malah ketagihan. Bahkan belum waktunya jualan sudah ada yang datang memesan. Jujur, sewaktu jualan sempat di tertawakan. Mereka menanyakan apa itu Kolding. Saya jawab Kolak Dingin. Saya maklum kalau mereka tertawa. Karena anggapan mereka Kolak biasa saja yang didinginkan. Tapi setelah saya jelaskan mereka penasaran ingin mencoba. Ujung-ujungnya saya yang kewalahan menghadapi mereka yang mau membeli. Bahkan suami yang baru pulang kantor pun ikut membantu saya he.........he...........pada hal bala bantuan yang lain sudah cukup banyak, tapi tetap saja kewalahan. Bayangkan saja saya hanya berjualan tidak membutuhkan waktu 2 jam. Akibatnya kita ngos-ngosan ha.............ha.............
Berawal dari sindiran, ujung-ujungnya anak-anak saya protes. Mereka protes kurang bisa menikmati Ramadhan. Pada hal rencana kami hari Sabtu dan Minggu hari bebas dari dunia Kolding. Bayangkan bagaimana saya tidak bangga dengan Kolding Langkat ini, minuman sederhana tapi mampu membius orang cie...........cie.............
Dari satu jadi dua, dan seterusnya pelanggan saya bertambah. Lagi dan lagi. Mereka bukan lagi pelanggan dekat saja tapi sudah ada yang jauh.Peminat Kolding Langkat saya bukan hanya kaum muslimin yang mau berbuka puasa saja, tapi justru non muslim juga banyak menyukainya. Bahkan pernah seorang Bapak yang akan berbuka puasa bersama di kantor justru minta di bungkuskan Kolding dan Serabi buatan saya. Kali ini saya sampai terharu, saya begitu di hargai. Pada hal dulu saya sempat ditertawakan dengan ”Kolak Dingin”.
Ternyata berawal dari lidah turun ke hati benar-benar bermanfaat bagi saya. Penasaran mau mencoba? Pesen dulu dong he......he...........
Itu lah sejarah saya dengan Kolding Langkat. Walau sampai saat ini saya belum pernah menginjakkan kaki di Langkat, tapi sudah membawa rezeki bagi saya. Terima kasih Langkat.

Minggu, 03 Agustus 2008

KOLDING LANGKAT

Nah ini menu andalan kolding langkat, adalah kolak dingin, tapi bukan sembarang kolak. Setiap bulan puasa selalu jadi yang pertama.

Kolak Serabi

Ini salah satu menu andalan saya, terutama di bulan puasa. selalu di tunggu dan cepat habis. mungkin karena saya tetap mempertahankan kualitas dari bahan makanan. jadi walau sederhana banyak peminatnya

Sabtu, 02 Agustus 2008